Karakteristik Fisik Randublatung
Karakteristik Fisik di Kecamatan Randublatung dapat dilihat dari
topografi, jenis tanah, curah hujan, dan hidrologi. Hal ini digunakan untuk
mengetahui kesuaian lahan terkait penggunaan lahan di Kecamatan Randublantung.
1.
Topografi
- Kondisi topografi di Kecamatan Randublatung terdiri dari topografi 0-2%, 2-15%, dan 15-40%. Berikut klasifikasi jenis topografi tersebut:
- Topografi 0-2% dan 2-5% ( topografi datar)
- Sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi areal permukiman dan pertanian.
- Topografi 5-15% (topografi landai) Masih cocok/bisa dijadikan lahan terbangun.
- Topografi 15-40% (topografi bergelombang) Kurang sesuai untuk areal pertanian namun, lahan dengan kelerengan hingga 20% dapat dimanfaatkan untuk areal pertanian dengan jenis tanaman tertentu. Lahan ini juga baik untuk pengembangan industri ringan dan fasilitas rekreasi.
- Topografi >40% Merupakan kawasan penyangga tidak cocok untuk dijadikan kawasan terbangun

Jadi, berdasarkan Kecamatan
Randublatung cocok jika digunakan sebagai kawasan pemukiman dan pertanian.
2.
Jenis Tanah

3.
Curah Hujan
Kecamatan Randublatung memiliki
rata-rata curah hujan sebesar 5,6 / hari. Curah hujan 5,6 / hari adalah curah
hujan normal yang biasa terjadi dalam beberapa kecamatan lain. Karakteristik
wilayah yang memiliki curah hujan ini dapat mendukung kegiatan pertanian.
4.
Hidrologi
Kondisi hidrologi di Kecamatan
Randublatung didukung dengan adanya Embung di Desa Gembyungan dan Kelurahan
Randublatung serta adanya Sungai Bengawan Solo yang mengaliri Kecamatan ini .
“Berdasarkan kondisi fisik alamiah dari jenis tanah, topografi,
hidrologi dan curah hujan Kecamatan randublatung sangat cocok jika dijadikan
kawasan pemukiman, tempat budidaya tanaman tahunan, kawasan tanaman semusim dan
dapat dijadikan kawasan penyangga untuk beberapa tempat.”
Karakteristik Penggunaan Lahan
Berdasarkan peta tata guna lahan di samping
maka dapat diketahui bahwa tata guna lahan di Kecamatan Randublatung masih
didominasi oleh hutan, sawah, dan semak belukar. Pertanian di Kecamatan
Randublatung menjadi potensi utama kecamatan ini. Petanian di randublatung
sangat didukung oleh kondisi fisik alam terutama dari segi jenis tanah yang
mayoritas berupa gromosol. Tanah gromosol memiliki tingkat kesuburan yang
tinggi.
Pertanian di Kecamatan tersebut mampu
menyumbang PDRB terbesar ketiga di Kabupaten Blora setelah Blora dan Cepu, khususnya
pada sub sektor tanaman bahan pangan, selain itu ada komoditi lain yang bisa
dikembangkan seperti tembakau, jagung, dan tanaman kacang-kacangan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar